Rabu, 29 Desember 2021

Bab I Objek IPA dan Pengamatannya

A. Objek IPA


Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi semua benda yang ada di alam mulai dari benda yang paling kecil (renik), partikel atom, makhluk hidup, bumi, matahari dan sebagainya.

Ilmu Pengetahuan Alam dibagi menjadi 4 yaitu:
  1. Fisika : mempelajari energi, gaya, gerak, cahaya, dan gejala alam yang bersifat fisik lainnya.
  2. Kimia : mempelajari materi, penyusun dan perubahan zat.
  3. Biologi : mempelajari sistem kehidupan.
  4. Ilmu Bumi dan Antariksa: mempelajari asal mula bumi beserta perkembangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet dan benda langit lainya.

B. Besaran dan Satuan

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur (dinyatakan dengan nilai/angka) dan mempunyai satuan.

Satuan adalah besaran pembanding yang digunakan dalam pengukuran.

Ada dua macam sistem satuan baku, yaitu:

  1. Sistem Inggris, dikenal dengan FPS(Foot, Pound, Second).
  2. Sistem Metrik, terdiri dari dua yaitu: Sistem MKS(Meter, Kilogram, sekon) dan CGS (Centimeter, Gram, Second)

Besaran ada 4 macam yaitu: Besaran Popok, Besaran Turunan, Besaran Vektor dan Besaran Skalar.

1. Besaran Pokok 

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat di jabarkan dari besaran lain.
Tujuh besaran pokok dan satuannya berdasarkan Sistem (SI)
 
No
Besaran Pokok
Satuan SI (MKS)
Satuan SI (CGS)
1
Panjang
meter(m)
centimeter(cm)
2
Massa
kilogram(kg)
gram(g)
3
Waktu
sekon(s)
sekon(s)
4
Suhu
kelvin(k)
kelvin(K)
5
Kuat Arus
ampere(A)
stat ampere
6
Intensitas Cahaya
candela(Cd)
candela(Cd)
7
Jumlah Zat
kilo mol (kmol)
mol

2. Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.

No
Besaran Turunan
Penjabaran
Satuan
1
Luas
Panjang x Lebar
2
Volume
Panjang x Lebar x Tinggi
3
Kecepatan
Perpindahan : Waktu
m/s
4
Percepatan
Kecepatan : Waktu
m/s²
5
Gaya
Massa x Percepatan
Newton(N) = kg.m/s²
6
Usaha
Gaya x Perpindahan
Joule (J) = kg.m²/s²
7
Daya
Usaha : Waktu
Watt(W)= kg.m²/s³
8
Tekanan
Gaya : Luas
Pascal (Pa)=N/m²
9
Massa jenis
Massa / volume
Kg/m³

3. Besaran Skalar 

Besaran Skalar Adalah adalah besaran yang hanya memiliki nilai (besar) saja sehingga tidak memiliki arah. Besaran Skalar meliputi: Panjang, Massa, Waktu. Suhu, Kuat arus listrik, Intensitas Cahaya, Jumlah zat, Luas, Volume, Jarak, Kelajuan, Masa jenis, Daya, Usaha dan lainya.

4. Besaran Vektor

Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai (besar) dan arah. Besaran Vektor meliputi : Kecepatan, Percepatan, Gaya, Berat dan lainya.

C. Pengukuran

Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran yang sejenis dengan besaran yang memiliki satuan. Pengukuran dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1). Pengukuran satuan baku adalah pengukuran yang mempunyai nilai sama, contohnya : pengukuran panjang dengan menggunakan penggaris akan menghasilkan angka dengan satuan meter.
2). Pengukuran satuan tak baku adalah pengukuran yang mempunyai nilai berbeda, contohnya : mengukur panjang kursi menggunakan jengkal tangan ataupun mengukur panjang ruang kamar menggunakan langkah kaki. Hasil pengukuran satuan tak baku adalah berbeda dikarenakan setiap orang mempunyai jengkal tangan dan langkah kaki yang berbeda.

   Contoh Pengukuran menggunakan alat ukur :

1. Panjang dan Pengukurannya

Dalam fisika panjang menyatakan jarak antara dua titik. Satuan besaran panjang berdasarkan SI dinyatakan dalam meter (m).

Satuan Panjang

  • Kilometer (km)      1 km    = 1000  m   = 10³
  • Hektometer (hm)    1 hm    = 100 m      = 10²
  • Dekameter (dam)   1 dam = 10 m        = 10¹
  • Meter                     1 m     = 1 m
  • Desimeter (dm)       1 dm   = 0,1 m       = 10-¹
  • Sentimeter (cm)      1 cm    = 0,01 m     = 10-²
  • Milimeter (mm)       1 mm   = 0,001 m   = 10-³

Alat Ukur Panjang

  1. Mistar/Penggaris, memiliki ketelitian 0,1 cm.
  2. Stikmeter (meteran gulung), memiliki ketelitian 0,1 cm.
  3. Jangka sorong memiliki ketelitian 0,01 cm atau 0,1 mm.
  4. Mikrometer sekrup, memiliki ketelitian 0,01 mm
Jangka Sorong
image host
Mikrometer Scrup

Cara membaca skala Jangka sorong:

Mula-mula perhatikan skala noninus yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Pada gambar, skala noninus yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,04 cm. Selanjutnya perhatikan skala utama. Pada skala utama, setelah angka nol mundur ke belakang menunjukkan angka 1.4 cm. sehingga diameter yang diukur sama dengan 1,4 cm + 0,04 cm = 1,44 cm

Pembacaan Skala Mikrometer Skrup:

Perhatikan skala putar berada pada angka berapa pada sekala utama. Angka yang ada pada skala utama menunjukkan 4,5 mm.

Pada selubung luar, tiap tanda skala pada selubung sama dengan 0,01 mm yang terdiri dari angka 0-49.
Angka yang ada pada selubung adalah 40x0,01 mm = 0,40mm
Berarti hasil pengukurannya adalah:

4,5 + 0,40 = 4,90 mm 

2. Massa dan Pengukurannya

Massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda. Massa berbeda dengan berat, massa disetiap tempat selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi berat kita di bumi dan di bulan berbeda.

Satuan-Satuan Massa

Dalam satuan SI, massa diukur dalam satuan kilogram, kg. Terdapat pula berbagai satuan-satuan massa lainnya seperti berikut:

1 ton = 1.000 kg = 10³ kg
1 kuintal = 100 kg = 10² kg
1 hektogram (hg) = 0,1 kg = 1 ons = 10⁻¹ kg
1 dekagram (dag) = 0,01 kg = 10⁻² kg
1 gram (g) = 0,001 kg = 10⁻³ kg
1 miligram (mg) = 0,000001 kg = 10⁻⁶ kg
Alat Ukur Massa
  1. Neraca pasar atau timbangan

  2. Neraca kimia, biasa digunakan untuk mengukur massa yang kecil (dalam gram).
  3. Neraca elektronik atau digital.
  4. Neraca lengan, ada yang terdiri dari dua lengan yang sama dan ada pu
    la yang tiga lengan.

3. Waktu dan Pengukurannya

Waktu adalah selang antara dua kejadian atau peristiwa, misalnya waktu perjalanan diukur sejak mulai bergerak sampai dengan akhir gerak. Dalam SI besaran waktu dinyatakan dengan detik atau sekon.

Alat Ukur Waktu
Waktu dapat diukur dengan menggunakan Stopwatch atau jam tangan. 

4. Suhu dan Pengukurannya 

Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Dalam SI suhu diukur dalam satuan kelvin(K). Alat untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer.

 


Rumus Konversi Suhu

Suhu yang diketahui
Suhu yang dicari
Rumus yang digunakan
C
F
F = 9/5 C + 32
C
R
R = 4/5 C
C
K
K = °C + 273
F
C
C = 5/9 × (F – 32)
F
R
R = 4/9 × (F – 32)
R
C
C = 5/4 R
R
F
F = 9/4 R + 32

 

Senin, 01 November 2021

Bilangan Bulat & Pecahan

Dalam pelajaran Matematika, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah “bilangan”. Bilangan merupakan suatu konsep matematika yang memberikan nilai jumlah terhadap sesuatu yang dihitung.

Bilangan Bulat

Bilangan bulat merupakan kumpulan atau himpunan bilangan yang memiliki nilai bulat. Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah dan bilangan bulat negatif. Himpunan bilangan bulat dalam matematika dilambangkan dengan Z. Lambang ini berasal dari bahasa Jerman, yaitu Zahlen yang berarti bilangan.

Bilangan cacah sendiri merupakan himpunan bilangan yang terdiri dari bilangan nol dan bilangan bulat positif. Bilangan bulat positif bisa juga disebut sebagai bilangan asli, merupakan himpunan bilangan bulat yang bernilai positif. Sementara itu, bilangan bulat negatif merupakan himpunan bilangan bulat yang bernilai negatif.

Bilangan Asli, lambang A= 1, 2, 3, 4, 5, ....
Bilangan Cacah, lambang C= 0, 1, 2, 3, 4, 5, ....
Bilangan Cacah adalah gabungan bilangan 0 (nol) dan bilangan asli (bilangan bulat positif). 
Bilangan Bulat, lambang B = ..., -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, ....
Bilangan Bulat adalah gabungan bilangan asli (bilangan bulat positif) dan lawannya bilangan asli (bilangan bulat negatif) serta bilangan 0 (nol)

Hubungan antara dua bilangan bulat

Dari dua bilangan bulat yang dibandingkan, dapat ditentukan mana yang lebih besar, sama dengan, atau lebih kecil. Simbol-simbol untuk menyatakan semua itu dapat dituliskan sebagai berikut:

1. “a lebih dari b” ditulis a > b. 
2. “a kurang dari b” ditulis a < b. 
3. “a sama dengan b” ditulis a = b.

Contoh: Pernyataan bahwa 2 < -5 adalah salah karena 2 lebih dari -5 yang dalam garis bilangan 2 terletak di sebelah kanan -5, sehingga yang benar adalah 2 > -5.

Nilai Angka Suatu Bilangan

Pada bilangan terdiri dari angka-angka penyusun, baik positif maupun megatif. Semua bilangan positif dan bilangan negatif angka-angka penyusunnya adalah angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.

Contoh:
Bilangan 9 “dibaca sembilan” tersusun dari angka 9 saja. 
Bilangan 15 “dibaca lima belas” tersusun dari angka 1 dan 5. 
Bilangan 248 “baca dua ratus empat puluh delapan” tersusun dari angka 2, 4 dan 8. 
Bilangan 3.927.456 “dibaca tiga juta sembilan ratus dua puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh enam” tersusun dari angka 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 9. 

Nilai angka bilangan 3.927.456
ANGKA NILAI ANGKA BACA
3 3.000.000 Tiga juta
9 900.000 Sembilan ratus ribu
2 20.000 Dua puluh ribu
7 7.000 Tujuh ribu
4 400 Empat ratus
5 50 Lima puluh
6 6 Enam

Bilangan Pecahan

Bilangan Pecahan adalah suatu bilangan yang dinyatakan dalam bentuk 

 ; 
a dan b adalah bilangan bulat, b ≠ 0 dan b bukan faktor a. 
a disebut sebagai pembilang, dan b disebut sebagai penyebut, maka: Bilangan pecahan adalah perbandingan antara pembilang dan penyebut.

- Pecahan Senilai

Pecahan senilai adalah pecahan yang nilainya tidak akan berubah walaupun pembilang dan penyebutnya sama-sama dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama berupa bilangan bulat tak nol.
Contoh :


 adalah bilangan pecahan senilai karena  dapat dihasilkan dari  dan 

- Pecahan Campuran

Pecahan campuran adalah pecahan yang terdiri dari bilangan bulat dan pecahan.

Pecahan campuran memiliki bentuk  dengan A sebagai bilangan bulatnya dan  sebagai pecahannya. Contoh : 

- Pecahan Desimal

Pecahan Desimal adalah pecahan dengan penyebut 10, 100, 1000 dan ditulis dalam bentuk koma. 

Contoh : 

- Persen

Persen adalah pecahan dalam penyebut 100 dan dinyatakan dalam %.
Contoh : 

Notasi bilangan pecahan dan posisinya pada garis bilangan

1. Bilangan pada posisi di kanan nol menunjukkan bilangan pecahan positif (+). Semakin ke kanan, bilangan semakin besar nilainya. 
2. Bilangan pada posisi di kiri nol menunjukkan bilangan pecahan negatif (-). Semakin ke kiri, bilangan semakin kecil nilainya
Contoh: Kedudukan bilangan   adalah di sebelah kanan bilangan   sehinggadapat dituliskan   >   (  lebih dari  )

Mengubah bentuk pecahan biasa ke bentuk pecahan campuran dan sebaliknya

Contoh: 
 Karena pembilang lebih besar dari penyebutnya maka dapat di ubah menjadi pecahan camouran. 
53 : 3 = 10 sisa 3 sehingga :   = 
 jika di ubah ke bentuk pecahan biasa akan menjadi  =

Mengubah bentuk pecahan biasa ke bentuk pecahan desimal dan sebaliknya

Contoh :
 di rubah ke bentuk desimal menjadi 0,6
 di rubah ke bentuk desimal menjadi   = 

0,5 jika di rubah ke bentuk pecahan biasa menjadi   = 

Mengubah bentuk pecahan biasa ke bentuk persen dan sebaliknya

Contoh :
 di rubah ke bentuk persen menjadi = 50%
40% di rubah ke bentuk pecahan menjadi  =


Jumat, 01 Oktober 2021

LETAK INDONESIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP SUMBER DAYA ALAM

Pengaruh Letak Astronomis dan Geografis Terhadap Sumber daya Alam Indonesia 

Secara astronomi Indonesia berada pada lokasi di tengah-tengah belahan bumi bagian timur, dan diapit oleh dua benua besar yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta di antara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik

Posisi tersebut menyebabkan Indonesia beriklim tropis dan dipengaruhi angin musim atau biasa disebut muson tropis. Dampak dari iklim tersebut yaitu wilayah Indonesia mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia juga tidak memiliki musim dingin, melainkan hanya memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Suhu dan kelembapan udara cenderung hangat, sehingga flora dan fauna bisa tumbuh dan berkembang biak dengan baik.

Dampak dari iklim tropis lainnya yaitu Indonesia memiliki banyak hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis berfungsi untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga menghasilkan oksigen. Itu sebabnya, Indonesia disebut sebagai paru-paru dunia.

Pengaruh Letak Klimatologis Terhadap Potensi Sumber daya Alam Indonesia

Berbagai sumber daya alam seperti angin, kelembaban udara, tekanan udara, suhu udara, panjang waktu antara siang dan malam yang ideal, sangat mendukung bagi kehidupan penduduk dan kehidupan flora dan fauna.

Hampir sebagian besar aktivitas ekonomi masyarakat di bidang pertanian dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan untuk jenis komuditas pertanian apa saja. Indonesia berapa di wilayah khatulistiwa, menjadikan Indonesia menjadi sebuah negara beriklim muson tropis yang mendapat curah hujan tinggi. Menjadikan Indonesia sebagai negara agraris yang sangat subur bagi pembangunan pertanian.

Salah satu contoh sumber daya pertanian di wilayah tropis Indonesia adalah kebun sawit yang tersebar di Pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

Badan pemerintah yang mengurusi permasalahan iklim di Indonesia adalah BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Tugas dan fungsi BMKG melayani berbagai bidang yang berhubungan secara langsung dan tidak langsung dengan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Pengaruh Letak Geologis terhadap Potensi Sumber Daya Alam

Secara geologis kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan deretan Pegunungan Muda Sirkum Pasifik dan Pegunungan Mediterania (ring of fire). Kondisi tersebut berpengaruh terhadap banyaknya dijumpai gunung api dan pusat-pusat gempa yang mengakibatkan banyaknya kegiatan tektonisme dan vulkanisme. Kondisi tersebut banyak menimbulkan bencana gempa, erupsi gunungapi, dan tsunami. Namun di sisi lain membawa dampak positif, dimana ditemukan sumber daya bahan galian, seperti minyak bumi, gas alam, batu bara dan timah. dan juga menimbulkan dampak positif bagi sektor pertanian yaitu abu vulkanik yang dapat menyuburkan tanah.

Peristiwa tektonik yang cukup aktif juga menguntungkan bagi Indonesia dengan banyak terbentuknya sedimentary basin (cekungan sedimen)

Cekungan ini menampung sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon yang menyimpan kandungan minyak bumi yang sangat potensial sebagai sumber bahan bakar fosil (BBM).

Indonesia memiliki berbagai jenis tanah yang tersebar mulai dari daratan rendah sampai dengan dataran tinggi. Jenis-jenis tanah tersebut meliputi tanah aluvial (hasil endapan erosi di sekitar sungai), tanah vulkanik (berasal dari pelapukan abu vulkanik), tanah gambut (tanah di daerah yang selalu digenangi air), tanah humus (hasil pembusukan bahan-bahan organik) yang memiliki potensi kesuburan yang tinggi.

Kondisi geologis Indonesia membentuk tiga wilayah fisiografis, yaitu Dangkalan Sunda (meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di seputarnya), daerah peralihan Laut Dalam (meliputi Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya), dan daerah Dangkalan Sahul (meliputi Kep. Aru, Pulau Irian, dan pulau-pulau di sekitarnya). Antara Laut Dalam dan Dangkalan Sahul dipisahkan oleh garis Wallacea di Selat Makassar dan Selat Lombok.

Persebaran Fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah.

1. Wilayah Barat (Fauna Asiatis) fauna ini memiliki kemiripan dengan fauna-fauna yang terdapat di benua Asia, Fauna Indonesia Barat disebut juga wilayah fauna dangkalan Sunda. Yang termasuk Fauna Asiatis adalah Orang Utan, Gajah, Harimau, Beruang Madu, Badak, Banteng.

2. Wilayah Tengah (Fauna Peralihan / wallace) yaitu wilayah yang memisahakan antara fauna wilayah Indonesia Barat dengan fauna wilayah Indonesia Timur. Salah satu contoh Fauna Peralihan adalah Burung Maleo, Komodo, Anoa, Tarsius, Babi Rusa

3. Wilayah Timur (Fauna Australis) fauna ini memiliki kemiripan dengan fauna-fauna yang terdapat di Australia, Fauna Indonesia Timur disebut juga wilayah fauna dangkalan Sahul. yang termasuk dalam Fauna Australis adalah Kakak Tua, Kukang, Kanguru, Cendrawasih, Kasuari, Kiwi.

Persebaran jenis tumbuhan di Indonesia tidaklah merata. Hutan hujan tropis di Kalimantan merupakan daerah yang mempunyai keaneka-ragaman tumbuhan paling tinggi. Sumatera dan Papua juga sangat kaya jenis tumbuhan. Adapun hutan di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Kepulauan Sunda mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang paling sedikit.

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda