Jumat, 01 Oktober 2021

LETAK INDONESIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP SUMBER DAYA ALAM

Pengaruh Letak Astronomis dan Geografis Terhadap Sumber daya Alam Indonesia 

Secara astronomi Indonesia berada pada lokasi di tengah-tengah belahan bumi bagian timur, dan diapit oleh dua benua besar yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta di antara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik

Posisi tersebut menyebabkan Indonesia beriklim tropis dan dipengaruhi angin musim atau biasa disebut muson tropis. Dampak dari iklim tersebut yaitu wilayah Indonesia mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia juga tidak memiliki musim dingin, melainkan hanya memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Suhu dan kelembapan udara cenderung hangat, sehingga flora dan fauna bisa tumbuh dan berkembang biak dengan baik.

Dampak dari iklim tropis lainnya yaitu Indonesia memiliki banyak hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis berfungsi untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga menghasilkan oksigen. Itu sebabnya, Indonesia disebut sebagai paru-paru dunia.

Pengaruh Letak Klimatologis Terhadap Potensi Sumber daya Alam Indonesia

Berbagai sumber daya alam seperti angin, kelembaban udara, tekanan udara, suhu udara, panjang waktu antara siang dan malam yang ideal, sangat mendukung bagi kehidupan penduduk dan kehidupan flora dan fauna.

Hampir sebagian besar aktivitas ekonomi masyarakat di bidang pertanian dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan untuk jenis komuditas pertanian apa saja. Indonesia berapa di wilayah khatulistiwa, menjadikan Indonesia menjadi sebuah negara beriklim muson tropis yang mendapat curah hujan tinggi. Menjadikan Indonesia sebagai negara agraris yang sangat subur bagi pembangunan pertanian.

Salah satu contoh sumber daya pertanian di wilayah tropis Indonesia adalah kebun sawit yang tersebar di Pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

Badan pemerintah yang mengurusi permasalahan iklim di Indonesia adalah BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Tugas dan fungsi BMKG melayani berbagai bidang yang berhubungan secara langsung dan tidak langsung dengan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Pengaruh Letak Geologis terhadap Potensi Sumber Daya Alam

Secara geologis kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan deretan Pegunungan Muda Sirkum Pasifik dan Pegunungan Mediterania (ring of fire). Kondisi tersebut berpengaruh terhadap banyaknya dijumpai gunung api dan pusat-pusat gempa yang mengakibatkan banyaknya kegiatan tektonisme dan vulkanisme. Kondisi tersebut banyak menimbulkan bencana gempa, erupsi gunungapi, dan tsunami. Namun di sisi lain membawa dampak positif, dimana ditemukan sumber daya bahan galian, seperti minyak bumi, gas alam, batu bara dan timah. dan juga menimbulkan dampak positif bagi sektor pertanian yaitu abu vulkanik yang dapat menyuburkan tanah.

Peristiwa tektonik yang cukup aktif juga menguntungkan bagi Indonesia dengan banyak terbentuknya sedimentary basin (cekungan sedimen)

Cekungan ini menampung sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon yang menyimpan kandungan minyak bumi yang sangat potensial sebagai sumber bahan bakar fosil (BBM).

Indonesia memiliki berbagai jenis tanah yang tersebar mulai dari daratan rendah sampai dengan dataran tinggi. Jenis-jenis tanah tersebut meliputi tanah aluvial (hasil endapan erosi di sekitar sungai), tanah vulkanik (berasal dari pelapukan abu vulkanik), tanah gambut (tanah di daerah yang selalu digenangi air), tanah humus (hasil pembusukan bahan-bahan organik) yang memiliki potensi kesuburan yang tinggi.

Kondisi geologis Indonesia membentuk tiga wilayah fisiografis, yaitu Dangkalan Sunda (meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di seputarnya), daerah peralihan Laut Dalam (meliputi Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya), dan daerah Dangkalan Sahul (meliputi Kep. Aru, Pulau Irian, dan pulau-pulau di sekitarnya). Antara Laut Dalam dan Dangkalan Sahul dipisahkan oleh garis Wallacea di Selat Makassar dan Selat Lombok.

Persebaran Fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah.

1. Wilayah Barat (Fauna Asiatis) fauna ini memiliki kemiripan dengan fauna-fauna yang terdapat di benua Asia, Fauna Indonesia Barat disebut juga wilayah fauna dangkalan Sunda. Yang termasuk Fauna Asiatis adalah Orang Utan, Gajah, Harimau, Beruang Madu, Badak, Banteng.

2. Wilayah Tengah (Fauna Peralihan / wallace) yaitu wilayah yang memisahakan antara fauna wilayah Indonesia Barat dengan fauna wilayah Indonesia Timur. Salah satu contoh Fauna Peralihan adalah Burung Maleo, Komodo, Anoa, Tarsius, Babi Rusa

3. Wilayah Timur (Fauna Australis) fauna ini memiliki kemiripan dengan fauna-fauna yang terdapat di Australia, Fauna Indonesia Timur disebut juga wilayah fauna dangkalan Sahul. yang termasuk dalam Fauna Australis adalah Kakak Tua, Kukang, Kanguru, Cendrawasih, Kasuari, Kiwi.

Persebaran jenis tumbuhan di Indonesia tidaklah merata. Hutan hujan tropis di Kalimantan merupakan daerah yang mempunyai keaneka-ragaman tumbuhan paling tinggi. Sumatera dan Papua juga sangat kaya jenis tumbuhan. Adapun hutan di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Kepulauan Sunda mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang paling sedikit.

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda