Selasa, 21 September 2021

LETAK WILAYAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEADAAN ALAM INDONESIA

Letak Astronomis, Letak Geografis, dan Letak Geologis Wilayah Indonesia

1. Letak astronomis wilayah Indonesia 

Letak astronomis suatu wilayah adalah letak di permukaan bumi jika dilihat dari kedudukan lintang dan bujurnya.


Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara lintang terbentang dari pulau We di provinsi Nangroe Aceh Darussalaam (wilayah paling utara) sampai ke pulau Rote di provinsi Nusa Tenggara Timur (wilayah paling selatan). 

Letak lintang paling utara wilayah pulau We adalah 6 derajat Lintang Utara (6ºLU), dan ini menjadi batas wilayah astronomis Indonesia di utara. Sedangkan di selatan yaitu tepi selatan pulau Rote adalah 11 derajat Lintang Selatan (11ºLS). 

Secara bujur Wilayah NKRI terbentang dari pulau Weh di Provinsi Nangroe Aceh Darussalaam hingga ke sungai Fly di Provinsi Papua (perbatasan dengan negara Papua Nugini). 

Letak bujur di pulau Weh adalah 95 derajat Bujur Timur (95ºBT) sedangkan di Sungai Fly menunjukkan angka 141 derajat Bujur Timur (141º BT).

Jadi dapat disimpulkan, secara astronomis wilayah Indonesia terletak pada 6ºLU sampai 11ºLS dan 95ºBT sampai 141º BT.

2. Letak geografis wilayah Indonesia

Letak geografis adalah letak suatu wilayah dilihat dari kenampakan geografisnya di permukaan bumi,

Secara geografis wilayah NKRI dikelilingi oleh dua massa daratan yang luas (benua) yaitu benua Asia di sebelah Utara hingga Barat Laut dan benua Australia di sebelah Tenggara, dan oleh dua massa perairan yang luas yaitu Samudera Pasifik di sebelah Timur hingga Timur Laut dan Samudera Hindia di sebelah Selatan hingga Barat Daya.

3. Letak geologis wilayah Indonesia

Letak geologis adalah letak suatu wilayah jika dihubungkan dengan struktur batuan (geologis) yang membentuknya.

Di permukaan bumi ini pegunungan muda dunia dikelompokkan menjadi dua jalur (sirkum) yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterrania. Adanya jalur pegunungan muda dunia tersebut biasa di nyatakan dengan istilah ‘ring of fire’ yang artinya lingkaran api. 

 
Pada peta tersebut di atas digambarkan bahwa NKRI berada pada tepi lempeng Eurasia (Eurasia Plate) yang berhadapan dengan lempeng Philiphina (Philipine Plate), lempeng Pasifik (Pasifik Plate) dan lempeng Australia (Australian Plate). ‘Lempeng Tektonik’ merupakan istilah yang dipergunakan para ahli geologi untuk memberi nama pada bagian lembaran lapisan kerak bumi (lithosfera), yang membentuk permukaan bumi kita. Jika bumi kita dibayangkan seperti ‘sebuah bola kaki’ maka lempeng dapat dibayangkan seperti lembaran-lembaran kecil yang menyusun bola tersebu. Pada umumnya wilayah pertemuan lempeng tersebut merupakan wilayah di permukaan bumi yang sering mengalami peristiwa gempa tektonik.

Berdasarkan letak tersebut wilayah NKRI berada pada titik pertemuan jalur pegunungan muda dunia yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Meditterrania dan tepian lempeng Eurasia yang berhadapan dengan lempeng Australian, lempeng Philiphina dan lempeng Pasifik.

Pengaruh Letak Astronomis dan Letak Geografis Terhadap Keadaan Alam Wilayah Indonesia

1. Pengaruh Letak Astronomis terhadap Iklim

Iklim adalah rata-rata keadaan udara (meliputi antara lain: suhu, tekanan udara, penyinaran matahari, kelembaban, dan curah hujan) pada suatu waktu dan wilayah tertentu di permukaan bumi. 

Salah satu faktor yang mempengaruhi iklim di permukaan bumi adalah kedudukan astronomisnya. 

Wilayah Indonesia berdasarkan kedudukan lintangnya seperti digambarkan dalam peta tersebut di atas memiliki iklim tropis.

Ciri - ciri iklim tropis:

  • matahari bersinar sepanjang tahun;
  • suhu udara tinggi sepanjang tahun;
  • perbedaan suhu antara siang dengan malam relatif kecil;
  • kelembaban udara yang tinggi, karena matahari bersinar sepanjang tahun maka suhu udara relatif tinggi dan terjadilah penguapan yang tinggi pula;
  • Curah hujan yang relatif tinggi.

2.    Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Pembagian Waktu

Dalam gerak semu hariannya matahari menempuh bujur sejauh 360º dan ditempuh dalam 24 jam, sehingga setiap 1 jam waktu, matahari menempuh sejauh 15º bujur.

Karena bujur Indonesia selebar 46º (95ºBT- 141ºBT) wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah waktu, yaitu wilayah Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT), wilayah Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA) dan wilayah Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). 

Hubungan Letak Astronomis dan Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia

Indonesia terletak antara 60o LU – 110o LS dan antara Benua Asia dan Benua Australia dengan arah utara selatan. Karena tekanan udara di Benua Asia dan Australia selalu berubah maka timbulah angin muson yang melintasi wilayah Indonesia. Angin muson ialah angin yang setiap setengah tahun berganti arah yang berlawanan.

1.    Angin Muson Barat

Angin Muson Barat (berasal dari Asia) bertiup pada bulan Oktober-Maret. Hal ini disebabkan kedudukan semu tahunan matahari berada di belahan bumi selatan. Benua Australia sedang berlangsung musim panas sedangkan di Benua Asia berlangsung musim dingin. Akibatnya, udara di atas Benua Australia bertekanan minimum dan di atas Benua Asia bertekanan maksimum. Dengan demikian, bertiuplah angin dari Benua Asia ke Australia melalui Indonesia. Karena angin tersebut bertiup melintasi Samudera Pasifik yang luas, maka mengandung banyak uap air dan menyebabkan banyak terjadinya hujan setelah sampai di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, pada musim tersebut sebagian besar wilayah Indonesia sedang mengalami musim penghujan.

2. Angin Muson Timur

Angin Muson Timur (berasal dari Australia) disebut juga Angin Muson Tenggara, angin muson ini bertiup pada bulan April-Agustus. Hal ini disebabkan kedudukan semu tahunan matahari berada di belahan bumi utara. Benua Asia sedang berlangsung musim panas sedang di Benua Australia berlangsung musim dingin. Akibatnya, udara di atas Benua Asia bertekanan minimum dan udara di atas Benua Australia bertekanan maksimum. Dengan demikian, bertiuplah angin dari Australia ke Asia melalui wilayah Indonesia. Angin tersebut sebelum sampai ke wilayah Indonesia, melintasi wilayah gurun yang luas di Australia, kemudian melalui laut yang sempit di antara Australia dan Indonesia. Akibatnya angin ini sedikit mengandung uap air, dan tidak mendatangkan hujan ketika sampai di wilayah Indonesia. Jadi, pada musim tersebut sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau.

Pengaruh Letak Geologis Terhadap Keadaan Alam Wilayah Indonesia

 

Letak geologis wilayah Indonesia banyak memberikan dampak (pengaruh) terhadap keadaan alam wilayah Indonesia. 

Dampak positif letak geologis wilayah Indonesia, antara lain:

    1. tanah wilayah Indonesia menjadi subur, karena sering mendapatkan pupuk alam dari letusan gunung api;
    2. terbentuknya berbagai jenis mineral tambang di wilayah Indonesia;
    3. terbentuknya potensi energi tenaga panas bumi (geothermal);
    4. terbentuknya gunung atau pegunungan memungkinkan terjadinya hujan orografis (hujan karena uap air menaiki lereng pegunungan);
    5. terbentuknya gunung atau pegunungan memungkinkan terdapatnya daerah yang berhawa sejuk alami di daerah tropis.

Dampak negatif letak geologis wilayah Indonesia, antara lain:

    1. wilayah Indonesia memiliki berbagai potensi bencana geologis seperti: gunung meletus, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan lain-lain;
    2. penduduknya harus memiliki sikap waspada bencana, serta mengembangkan kearifan lokal untuk meminimalisir dampak negatifnya (mitigasi bencana);
    3. pemerintah harus menyiapkan anggaran untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mungkin jika tidak ada potensi bencana dapat dialokasikan untuk hal yang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda